Kamis, 25 Maret 2010

Pacar gue yang super lebay


I will you know

I know I have in side you some pleace
But I always know what you do
Although we are far apart
And although gone

But I never forgotten you
And do you know ??
If now, I miss you so much
And I hope you have a feel same
Darling…
Now, I just wanna say if
“ I love you so much ”

And I will you know if
“ My love never be extinguished to you ”
Don’t tarry while you are there, Darling
Because I miss you so much



Dengan senyum bahagia, akhirnya selese juga my poem, lalu gue istirahat sejenak melepaskan lelahnya pikiran yang gue rasain, saat menikmati suasana istirahat gue yang begitu syahdu, gue dikejutkan dengan suara aneh yang berasal dari handphone gue. “Kring…kring…kring”, ternyata handphone gue lagi bernyayi, dan itu menandakan kalo ada orang yang menelpon. Gue liat ternyata my beibe memanggil, terus gue angkat dengan suara berat tanda kelelahan.
“Ya Beb, ada apa ??”. Tutur gue.
“Gue kangen ama Beb”. Sahut my Beibe
“Bukankah beberapa jam yang lau kita baru ketemu?”. Ungkap gue dengan nada penuh pertanyaan.
Dan pembicaraan kami pun berlanjut hingga berjam-jam lamanya. Dan kepengennya sih di tulis semua pembicaran kami, tapi kepanjangan. Lagian gue juga udah pada lupa, so gue tulis yang masih gue inget aja.
Lucu sih meliat tingkahnya yang penuh dengan kemanjaan, tapi dia itu dewasa banget loh, walaupun beda 2 jenjang pendidikan dibawah gue. Setiap hari kami saling telponan, sampai ada 1 hari dimana kami telponan selama semalam suntuk, dan gue lupa itu tanggal berapa. Maklum penyakit pikun udah merajalela.
”Telponan selama semalam suntuk, gak capek apa mulut kalian berdua ??”. pasti kata-kata itu yang akan kalian ungkapkan untuk memberi pendapat tentang hubungan kami.
Tapi itu emang bener kok. Bahkan ketika di sekolah gue ketiduran, dan gue bilang ama temen gue, Bayu
” kalo entar guru nanyain, bilang aja gue sakit “. Bayu pun hanya mengangguk-anguk kayak orang gila yang lagi dengerin musik dugem.
Hmmmm, maklum pelajaran kali itu amat membosankan. Yakni pelajaran biologi maaf ya bu klo gue bilang kayak gini. Karena waktu itu gue ngantuk berat, dan gue merasakan kebosean ama pelajaran ibu. Hehehehehe.... tapi sekarang udah gak lagi kog. Bahkan gue malah seneng banget ama pelajaran yang ibu berikan sekarang.
Dan tidak selamanya jalan yang kami lalui selalu mulus dan lurus, karena ada saat dimana kami menemukan jalan yang berbatu dan berlobang dengan banyak tikungan yang merintang. Yuppss, begitulah kisah cinta yang gue rasain. Gak selamanya damai, kadang-kadang terjadi pertempuran amarah dan air mata, antara gue vs pacar gue.
Para dokter bilang “Masa pubertas, emosi masih sering bergejolak”. Apa bener sih ?? tapi kalo menurut gue itu semua tergantung ama kepribadian masing-masing pihak.
Sabtu, 05 Maret 2010. Sehabis pulang dari sekolah gue langsung rabahan di kasur. Sumpah !! pada hari itu gue capek banget, badan gue pada pegel semua. Karena kemarennya, gue ngiringin pasukan drum band SMA Negeri 5 Bengkulu Selatan yang lagi pawai keliling kota dalam rangka peringatan HUT Bengkulu Selatan yang ke- 61.
Ketika gue masih terlelap dalam buaian mimpi, tiba-tiba handphone gue bernyanyi lagi. Ternyata my beibe memanggil.
“Ada apa Beb ??, kakak sekarang lagi tidur. Badan kakak pada pagel habis pawai kemaren dan juga kepala kakak pusing banget nie”. Ungkap gue.
” Ke taman ya, Beb, temuin aku disini ??”. Dia menyuruhku untuk segera
” Kakak males, Beb. Badan kakak pegel semua, kepala kakak juga pusing, dan lagian kakak juga habis bangun tidur ”. Dengan detail gue coba menjelaskan pedanya alasan gue gak bisa kesana.
“ BODO amat, pokoknya mesti kesini. Dan aku akan nunggu Beb ampe beb dateng, gue gak peduli mau ujan, mau gak. Gue akan tetep nunggu Beb !! ”. Tut...tut..tut.. dia pun menutup telponnya.
Dan dalam hitungan detik setelah pacar gue menutup telponnya, gue kembali berkelana dalam alam mimpi melanjutkan lagi perjalanan gue yang terhenti sejenak. Karena ada gangguan dari si Dudut ( panggilan sayang gue untuk pacar gue ). Selang beberapa menit setelah dia menutup telponnya, tiba-tiba handphone gue kembali bernyayi.
“Ada apaan lagi sih, Beb??”. Tanya gue
“Jadi gak kesini ??”, jawabnya
“ GAK MAU !! “. Dengan nada amarah gue menyahut pembicaraannya
“ Pokoknya mesti kesini !! BODO amat pokoknya, Beb mesti kesini !! “. Tutur pacar gue dengan menampakkan emosinya. You think i fear.
” BODO juga, pokoknya gue gak mau kesana !!”. Tutur gue dengan penuh kesal.
setelah gue bilang kayak gitu. tiba-tiba, tut...tut...tut.. dia menutup telponnya. Setelah melakukan peperangan lewat telpon, akhirnya kami pindah arena, yakni melului jalur sms. Disana kami perang kata-kata sekitar 1 jam. Malamnya pun juga masih terjadi peperangan, keesokan paginya tetep masih dalam kondisi panas peperangan. Lalu, dengan sikap kedewasaan, gue bikin puisi-puisi tanda permohonan maaf gue. Tapi dia belum juga mau merespon bendera gencatan senjata yang gue kibarin. Udah puluhan kali gue menelponnya, tapi gak pernah diangkat. Hingga tiba waktunya dia angkat telpon gue ( mungkin dia bosen, karena seharian gue menelponnya dan terpaksa dia angkat telpon gue yang kali ni ). Dan dengan segera setelah dia mengangkat telpon gue, gue langsung melontarkan ucapan permintaan maaf gue kepadanya. Hingga Akhirnya, gencatan senjata pun berlangsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar